logo Kompas.id
HumanioraStarlink Mengganggu Pengamatan...
Iklan

Starlink Mengganggu Pengamatan Astronomi

Satelit internet Starlink tak hanya memberi akses internet lebih baik, tapi juga menghancurkan pengamatan astronomi.

Oleh
MUCHAMAD ZAID WAHYUDI
· 0 menit baca
Citra Nebula Orion yang diambil pada pertengahan Desember 2019. Garis-garis yang membentang dan menutupi citra Nebula Orion itu adalah lintasan satelit.
AH ABOLFATH/NOIRLAB/NSF/AURA

Citra Nebula Orion yang diambil pada pertengahan Desember 2019. Garis-garis yang membentang dan menutupi citra Nebula Orion itu adalah lintasan satelit.

Pertengahan Mei 2024, Starlink resmi masuk ke Indonesia. Kehadirannya disambut gegap gempita, FOMO (fear of missing out) mulai dari rakyat hingga pejabat. Meski belum teruji keandalannya dan berbagai kontroversi yang menyertainya, satelit internet itu dianggap bisa menjadi ”obat mujarab” untuk menangani kesenjangan digital yang luas di Indonesia.

Gagasan satelit internet itu disampaikan ke publik oleh pimpinan eksekutif tertinggi SpaceX Elon Musk pada Januari 2015. Saat itu, seperti dikutip dari Space, 30 Mei 2024, Musk mengaku telah mengajukan izin ke badan regulator internasional untuk menempatkan sekitar 4.000 satelit di orbit rendah Bumi. Belakangan, satelit internet itu dinamai Starlink.

Editor:
ADHITYA RAMADHAN
Bagikan