sastra masuk kurikulum
Cegah Salah Tafsir dalam Program Sastra Masuk Kurikulum
Program pembelajaran Sastra Masuk Kurikulum dilakukan untuk memancing daya kritis siswa dan pengajar.
/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2024%2F05%2F27%2F695ceabe-3c41-4c0c-8eef-c0ba0c317b07_jpg.jpg)
Pegiat sastra mengikuti acara diskusi buku antologi puisi Para La Vida di Fakultas Ilmu Budaya Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Senin (27/5/2024). Buku hasil kolaborasi antara sastrawan Indonesia dan Chile itu menjadi salah satu wujud diplomasi budaya untuk memajukan persahabatan di antara kedua negara.
JAKARTA, KOMPAS — Program pembelajaran Sastra Masuk Kurikulum sangat membutuhkan kesiapan para penggunanya. Salah satu tujuannya, meminimalkan persoalan salah tafsir terkait isi buku atau karya sastra, baik oleh pendidik maupun siswa.
Program ini adalah bagian dari implementasi Kurikulum Merdeka yang mendukung proyek penguatan profil pelajar Pancasila di jenjang SD, SMP, dan SMA/SMK sederajat. Guru dan siswa diajak semakin mengenal beragam buku dan beragam karya sastra yang dapat dimanfaatkan untuk pembelajaran.