logo Kompas.id
β€Ί
Humanioraβ€ΊPerang dan Kecerdasan...
Iklan

Perang dan Kecerdasan Artifisial

Penggunaan kecerdasan artifisial dalam perang mengancam kemanusiaan. Namun, belum ada aturan dan etika pemanfaatannya.

Oleh
MUCHAMAD ZAID WAHYUDI
Β· 1 menit baca
Mobil dan bangunan terlihat terbakar setelah serangan rudal di Kyiv, Ukraina, pada 2 Januari 2024, di tengah invasi Rusia ke Ukraina.
AFP / GENYA SAVILOV

Mobil dan bangunan terlihat terbakar setelah serangan rudal di Kyiv, Ukraina, pada 2 Januari 2024, di tengah invasi Rusia ke Ukraina.

Dalam perang antara Rusia-Ukraina, Israel-Hamas, ataupun Isarel-Iran, penggunaan senjata otonom yang dilengkapi kecerdasan artifisial meningkat dan berkembang pesat. Namun, pemanfaatan kecerdasan buatan untuk senjata itu menimbulkan keprihatinan atas kemanusiaan.

Pesawat udara nirawak (PUNA) alias drone menjadi ujung tombak serangan untuk menaklukkan lawan. Korbannya bukan hanya tentara dan infrastruktur militer, melainkan juga banyak rakyat sipil dan fasilitas publik turut menjadi sasaran. Manusia hanya dianggap sebagai obyek sasaran tempur, bukan individu dengan segala kemanusiaannya.

Editor:
EVY RACHMAWATI
Bagikan