logo Kompas.id
HumanioraKebudayaan yang Berdampak
Iklan

BUDAYA

Kebudayaan yang Berdampak

Kebudayaan sering kali masih dianggap sekadar sebagai hiburan, gaya hidup, atau kegiatan sampingan semata.

Oleh
ALOYSIUS BUDI KURNIAWAN
· 1 menit baca
Tiga pasangan calon presiden dan calon wakil presiden saat naik ke panggung bersama-sama di sesi akhir Debat Putaran Ke-5 Calon Presiden Pemilu 2024 di Jakarta Convention Center, Jakarta, Minggu (4/2/2023).
KOMPAS/RONY ARIYANTO NUGROHO

Tiga pasangan calon presiden dan calon wakil presiden saat naik ke panggung bersama-sama di sesi akhir Debat Putaran Ke-5 Calon Presiden Pemilu 2024 di Jakarta Convention Center, Jakarta, Minggu (4/2/2023).

Debat calon presiden Pemilihan Umum 2024, beberapa bulan lalu, awalnya tidak menyebut sama sekali tema tentang kebudayaan. Baru setelah muncul masukan dari para seniman dan pelaku budaya, tema kebudayaan kemudian disusulkan dalam debat kelima.

Kealpaan Komisi Pemilihan Umum mencantumkan tema kebudayaan barangkali sejalan dengan anggapan umum yang berkembang selama ini bahwa kebudayaan masih dianggap sekadar sebagai hiburan, gaya hidup, atau kegiatan sampingan semata.

Editor:
EVY RACHMAWATI
Bagikan

Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi di halaman 8 dengan judul "Kebudayaan yang Berdampak".

Baca Epaper Kompas
Terjadi galat saat memproses permintaan.
Artikel Terkait
Belum ada artikel
Iklan