logo Kompas.id
β€Ί
Humanioraβ€ΊKetika Perempuan Pengemudi...
Iklan

Ketika Perempuan Pengemudi Ojol Belajar Bela Diri

Kota Surabaya berjuang untuk mewujudkan kota layak anak dunia. Upaya perlindungan harus serius dilakukan semua pihak.

Oleh
SONYA HELLEN SINOMBOR
Β· 1 menit baca
Sejumlah ibu pengemudi ojek daring di Kota Surabaya, yang tengah berlatih bela diri jujitsu menyambut tim Child Friendly City Initiative (CFCI) Unicef yang dipimpin Shema Sen Gupta, Director Child Protection Section Unicef Headquarter New York, saat berkunjung ke UPT PPA Jatim, Rabu (27/3/2024) siang.
KOMPAS/SONYA HELLEN SINOMBOR

Sejumlah ibu pengemudi ojek daring di Kota Surabaya, yang tengah berlatih bela diri jujitsu menyambut tim Child Friendly City Initiative (CFCI) Unicef yang dipimpin Shema Sen Gupta, Director Child Protection Section Unicef Headquarter New York, saat berkunjung ke UPT PPA Jatim, Rabu (27/3/2024) siang.

Pengemudi ojek daring merupakan salah satu pilihan pekerjaan yang kini bisa dijalani oleh masyarakat di perkotaan, termasuk para perempuan. Di Kota Surabaya, Jawa Timur, sejumlah perempuan, termasuk ibu rumah tangga yang menjadi orangtua tunggal, terpaksa memilih profesi tersebut demi memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.

Namun, perempuan pengemudi ojek daring atau ojek online (ojol) saat bekerja rentan menjadi korban kejahatan, terutama mengalami pelecehan seksual dari penumpang laki-laki. Karena itu, bekal bela diri menjadi sangat bermanfaat bagi ibu-ibu.

Editor:
EVY RACHMAWATI
Bagikan