Iklan
Marbot Masjid Masih Jauh dari Sejahtera
Meski tidak digaji atau mendapat upah rutin, rasa ikhlas membuat marbot menjalankan tugas mereka dengan semangat.
JAKARTA, KOMPAS โKehidupan para pekerja di masjid atau marbot secara umum belum cukup sejahtera. Mereka masih menerima upah di bawah standar upah minimum suatu daerah. Perhatian dari pemerintah dan pemangku kepentingan terkait diperlukan untuk meningkatkan kesejahteraan marbot meskipun pekerjaan mereka bersifat sukarela.
Kesejahteraan masih belum dirasakan Sanadi (70), seorang marbot di Masjid Nurul Iman Dusun Kuang Jukut, Pringgarata, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat. Sanadi bertugas mengurus berbagai keperluan masjid, termasuk kebersihan seperti menyapu dan mengepel.