logo Kompas.id
β€Ί
Humanioraβ€ΊPemanfaatan Ruang Publik...
Iklan

Pemanfaatan Ruang Publik sebagai Ruang Ekspresi Kebudayaan Belum Maksimal

Ruang publik bisa menjadi titik temu ekosistem kebudayaan. Namun, pemanfaatannya belum maksimal.

Oleh
TATANG MULYANA SINAGA
Β· 1 menit baca
Sejumlah seniman bersiap menampilkan Rampak Genteng dalam penutupan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Kebudayaan di Gedung Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Bappenas, Jakarta, Minggu (29/10/2023).
KOMPAS/TATANG MULYANA SINAGA

Sejumlah seniman bersiap menampilkan Rampak Genteng dalam penutupan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Kebudayaan di Gedung Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Bappenas, Jakarta, Minggu (29/10/2023).

JAKARTA, KOMPAS β€” Sebagai wadah interaksi sosial, ruang publik dapat dijadikan titik temu ekosistem kebudayaan dari berbagai kalangan. Namun, pemanfaatan ruang publik sebagai ruang ekspresi kebudayaan belum maksimal. Tak jarang pegiat budaya justru terkendala menggunakan ruang publik tersebut.

Sejak masa prakolonial, berbagai ruang publik di Tanah Air telah dimanfaatkan sebagai ruang kebudayaan. Sejumlah tempat, seperti alun-alun dan pasar, dijadikan sebagai lokasi berkesenian.

Editor:
ALOYSIUS BUDI KURNIAWAN
Bagikan