logo Kompas.id
HumanioraKuliah Membuat ”Napas”...
Iklan

Kuliah Membuat ”Napas” Perempuan di Pedalaman Lebih Panjang

Peluang kerja bagi perempuan sarjana di pedalaman lebih terbuka. Mereka bisa melompati kerja-kerja informal.

Oleh
INSAN ALFAJRI
· 1 menit baca
Warga sedang membelah pinang di serambi rumah di Dusun Salappa, Desa Muntei, Kecamatan Siberut Selatan, Kepulauan Mentawai, Selasa (26/9/2023).
KOMPAS/YOLA SASTRA

Warga sedang membelah pinang di serambi rumah di Dusun Salappa, Desa Muntei, Kecamatan Siberut Selatan, Kepulauan Mentawai, Selasa (26/9/2023).

Di wilayah terpencil sangat terbatas pilihan pekerjaan bagi perempuan yang tak kuliah. Contohnya para perempuan di Nias (Sumatera Utara) dan Kepulauan Mentawai (Sumatera Barat). Jejang karier mereka mentok menjadi penjaga toko barang harian sambil menunggu lamaran orang.

Apabila bermukim di daerah pertanian, mereka harus siap mengolah hasil ladang. Mengupas pinang atau ”menyadap” pohon karet. Namun, ”napas” mereka bisa lebih panjang apabila bersatus sebagai sarjana. Berbagai pilihan pekerjaan pun terbuka di depan mata.

Editor:
ANDY RIZA HIDAYAT
Bagikan