logo Kompas.id
β€Ί
Humanioraβ€ΊGagal Panen Jagung Menjadi...
Iklan

Gagal Panen Jagung Menjadi Pukulan Ganda Masyarakat Flores Timur

Produksi jagung di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, diprediksi merosot lebih dari 50 persen karena El Nino.

Oleh
AHMAD ARIF
Β· 1 menit baca
Keberagaman pangan lokal di Larantuka, Flores Timur, terutama berbasis umbi-umbian, pisang, selain nasi jagung, seperti disajikan pada Minggu (3/3/2024) malam. Namun saat ini, mayoritas warga telah beralih ke beras yang harganya sudah mencapai Rp 17.000 per kg.
KOMPAS/AHMAD ARIF

Keberagaman pangan lokal di Larantuka, Flores Timur, terutama berbasis umbi-umbian, pisang, selain nasi jagung, seperti disajikan pada Minggu (3/3/2024) malam. Namun saat ini, mayoritas warga telah beralih ke beras yang harganya sudah mencapai Rp 17.000 per kg.

FLORES TIMUR, KOMPAS β€” Produksi jagung di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, diprediksi merosot lebih dari 50 persen karena El Nino yang menyebabkan kurangnya hujan. Padahal, jagung merupakan pangan pokok kedua setelah beras yang harganya saat ini melonjak tinggi.

Kepala Dinas Pertanian Flores Timur Sebas Sina Kleden mengatakan, El Nino telah menyebabkan intensitas hujan di Flores Timur selama musim hujan tahun 2024 sangat kurang. Hal ini menyebabkan banyak tanaman masyarakat, termasuk jagung, mati.

Editor:
ALOYSIUS BUDI KURNIAWAN
Bagikan