logo Kompas.id
β€Ί
Humanioraβ€ΊTransformasi Pendidikan Perlu ...
Iklan

Transformasi Pendidikan Perlu Kesamaan Visi

OECD menilai, program Merdeka Belajar setidaknya perlu terus dilanjutkan dalam satu dekade agar mencapai hasil optimal.

Oleh
STEPHANUS ARANDITIO
Β· 1 menit baca
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nadiem Makarim (tengah) memberikan keterangan kepada media seusai meninjau kondisi SD Negeri Cimekar 2, Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, pada hari pertama masuk sekolah seusai libur semester, Senin (6/1/2020). Atap tiga ruang kelas, satu ruang guru, dan satu ruang tata usaha SD Negeri Cimekar 2 ambruk pada Selasa (1/1/2020), setelah hujan dengan intensitas tinggi mengguyur kawasan ini.
KOMPAS/HENDRA A SETYAWAN

Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nadiem Makarim (tengah) memberikan keterangan kepada media seusai meninjau kondisi SD Negeri Cimekar 2, Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, pada hari pertama masuk sekolah seusai libur semester, Senin (6/1/2020). Atap tiga ruang kelas, satu ruang guru, dan satu ruang tata usaha SD Negeri Cimekar 2 ambruk pada Selasa (1/1/2020), setelah hujan dengan intensitas tinggi mengguyur kawasan ini.

JAKARTA, KOMPAS β€” Organisasi untuk Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi atau OECD menilai, transformasi dunia pendidikan Indonesia masih akan melalui jalan panjang. Semua pihak, mulai dari siswa, guru, tenaga kependidikan, orangtua, hingga pemerintah yang saat ini masih sering silang pendapat, harus memiliki visi yang sama demi masa depan.

Direktur OECD Andreas Schleicher mengatakan, sejumlah terobosan yang dilakukan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), khususnya melalui kurikulum Merdeka Belajar, sudah menuju transformasi yang baik. Namun, belum semua pihak memiliki visi yang sama sehingga implementasinya belum maksimal.

Editor:
ALOYSIUS BUDI KURNIAWAN
Bagikan