logo Kompas.id
โ€บ
Humanioraโ€บProduk Rekayasa Genetika untuk...
Iklan

Produk Rekayasa Genetika untuk Keamanan Pangan, Penolakan Masih Terjadi

Produk pangan hasil rekayasa genetika semakin banyak yang beredar di pasar, tetapi resistensi masih terjadi.

Oleh
AHMAD ARIF
ยท 1 menit baca
Perajin sedang mengolah kedelai impor untuk dijadikan tahu di kawasan Pancoran, Jakarta, Selasa (7/11/2023). Mayoritas kedelai impor dihasilkan dari kedelai produk rekayasa genetika (PRG).
KOMPAS/TOTOK WIJAYANTO

Perajin sedang mengolah kedelai impor untuk dijadikan tahu di kawasan Pancoran, Jakarta, Selasa (7/11/2023). Mayoritas kedelai impor dihasilkan dari kedelai produk rekayasa genetika (PRG).

JAKARTA, KOMPAS โ€” Bioteknologi dinilai bisa membantu menjawab tantangan pertanian dengan mengurangi risiko gagal panen, baik karena tekanan lingkungan maupun penyakit. Sejauh ini sudah puluhan produk pangan, pakan, dan benih tanaman hasil rekayasa genetika yang mendapat sertifikasi keamanan hayati dan beredar di Indonesia, tetapi resistensi di masyarakat masih terjadi.

โ€Bioteknologi merupakan salah satu alat untuk menjawab berbagai tantangan pangan, misalnya meningkatkan produktivitas. Selain itu, teknologi rekayasa genetika ini juga bisa mengurangi risiko gagal panen karena berbagai ancaman dari luar, baik bencana alam maupun merosotnya daya dukung alam, misalnya kesuburan lahan,โ€ kata Bambang Prasetya, Ketua Komisi Keamanan Hayati Produk Rekayasa Genetika dan Peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), dalam diskusi daring tentang peran produk rekayasa genetika (PRG) dalam memperkuat ketahanan pangan, Selasa (30/1/2024).

Editor:
ICHWAN SUSANTO
Bagikan