logo Kompas.id
β€Ί
Humanioraβ€ΊPelatihan Vokasi Belum...
Iklan

Pelatihan Vokasi Belum Dioptimalkan untuk Tingkatkan Mutu Tenaga Kerja

Balai latihan kerja perlu dioptimalkan untuk meningkatkan produktivitas di dunia kerja.

Oleh
ESTER LINCE NAPITUPULU
Β· 1 menit baca
Acara Dialog Nasional Kolaborasi untuk Pelatihan Vokasi dan Produktivitas yang digelar Kementerian Ketenagakerjaan dan USAID Partnership for Productivity atau PADU di Jakarta, Selasa (30/1/2024). Dialog ini sebagai ajang kolaborasi pemerintah, dunia usaha/dunia industri (DUDI), dan lembaga mitra untuk memperkuat pelatihan vokasi di Indonesia lewat balai latihan kerja atau yang kini lebih dikenal sebagai balai pelatihan vokasi dan produktivitas.
KOMPAS/ESTER LINCE NAPITUPULU

Acara Dialog Nasional Kolaborasi untuk Pelatihan Vokasi dan Produktivitas yang digelar Kementerian Ketenagakerjaan dan USAID Partnership for Productivity atau PADU di Jakarta, Selasa (30/1/2024). Dialog ini sebagai ajang kolaborasi pemerintah, dunia usaha/dunia industri (DUDI), dan lembaga mitra untuk memperkuat pelatihan vokasi di Indonesia lewat balai latihan kerja atau yang kini lebih dikenal sebagai balai pelatihan vokasi dan produktivitas.

JAKARTA, KOMPAS – Pelatihan vokasi untuk meningkatkan kompetensi penting untuk mengatasi kesenjangan kompetensi yang muncul karena penuaan populasi, globalisasi, perubahan iklim, ataupun digitalisasi. Namun, pelatihan di dunia kerja belum menjadi budaya untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia di perusahaan.

”Kurang dari 8 persen perusahaan menawarkan pelatihan formal kepada pekerja. Jika kesenjangan keterampilan dibiarkan, akan menyebabkan produktivitas rendah, pergantian pekerja tinggi, dan kurangnya inovasi,” kata Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah dalam Dialog Nasional Kolaborasi untuk Pelatihan Vokasi dan Produktivitas yang digelar Kementerian Ketenagakerjaan dan USAID Partnership for Productivity atau PADU di Jakarta, Selasa (30/1/2024).

Editor:
ICHWAN SUSANTO
Bagikan