Kekerasan dan Praktik Berbahaya pada Perempuan Masih Tinggi
Kesetaraan jender serta pemenuhan hak perempuan merupakan fondasi untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan.
JAKARTA, KOMPAS β Angka kekerasan serta praktik-praktik berbahaya pada perempuan, seperti perkawinan dini dan pemotongan atau pelukaan genitalia, masih tinggi. Jika tidak ada upaya yang sinergis dan kolaboratif untuk mengatasi persoalan tersebut, tujuan pembangunan berkelanjutan yang diharapkan bisa tercapai pada 2030 sulit tercapai.
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Bintang Puspayoga mengatakan, jumlah perempuan di Indonesia hampir separuh dari seluruh penduduk di Indonesia. Perempuan punya potensi yang besar untuk mendorong percepatan pembangunan bangsa. Karena itu, partisipasi yang setara antara perempuan dan laki-laki menjadi kunci kesejahteraan suatu bangsa.