logo Kompas.id
β€Ί
Humanioraβ€ΊIsu Negatif Sawit di Pakistan ...
Iklan

Isu Negatif Sawit di Pakistan Diantisipasi

Perdagangan minyak sawit diiringi berbagai isu negatif dari sisi kesehatan, lingkungan, dan isu lain.

Oleh
ICHWAN SUSANTO
Β· 1 menit baca
Tim Genetic Research Centre Grup Musim Mas menunjukkan empat varietas baru kelapa sawit di PT Musim Mas, Sorek, Kabupaten Pelalawan, Riau, Selasa (31/10/2023). Empat varietas baru itu rata-rata mampu menghasilkan tandan buah segar sebanyak 28 ton per hektar per tahun dan minyak sawit mentah (CPO) 8,8 ton per hektar per tahun dalam empat tahun pertama panen.
KOMPAS/HENDRIYO WIDI

Tim Genetic Research Centre Grup Musim Mas menunjukkan empat varietas baru kelapa sawit di PT Musim Mas, Sorek, Kabupaten Pelalawan, Riau, Selasa (31/10/2023). Empat varietas baru itu rata-rata mampu menghasilkan tandan buah segar sebanyak 28 ton per hektar per tahun dan minyak sawit mentah (CPO) 8,8 ton per hektar per tahun dalam empat tahun pertama panen.

KARACHI, KOMPAS β€” Penolakan negara tujuan ekspor pada sawit dan berbagai produk olahannya bisa berdampak negatif pada Indonesia sebagai produsen utama sawit dunia. Hal ini perlu diantisipasi dengan memberikan informasi berdasarkan fakta dan berbasis ilmiah terkait beragam aspek sawit, seperti sisi kesehatan dan lingkungan.

Isu kesehatan yang pernah muncul mengaitkan konsumsi minyak goreng sawit dan penyakit kardiovaskular. Ketua Bidang Luar Negeri Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) Mohamad Fadhil Hasan mengatakan, hal itu telah ditepis berdasarkan data Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) yang menunjukkan komposisi lemak jenuh dan tak jenuh pada minyak sawit seimbang.

Editor:
ALOYSIUS BUDI KURNIAWAN
Bagikan