logo Kompas.id
β€Ί
Humanioraβ€ΊSekolah Adat Mencegah...
Iklan

Sekolah Adat Mencegah Kepunahan Tradisi

Regenerasi kebudayaan yang terputus kembali dihidupkan melalui sekolah adat.

Oleh
STEPHANUS ARANDITIO
Β· 1 menit baca
Murid perempuan dari sekolah adat Praing Laitaku Ndappaamu berlatih menari tarian tradisional Kadingang dan Kabokang di Kampung Adat Wainggai, Desa Maubokul, Kecamatan Pandawai, Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur, Rabu (10/1/2024).
KOMPAS/STEPHANUS ARANDITIO

Murid perempuan dari sekolah adat Praing Laitaku Ndappaamu berlatih menari tarian tradisional Kadingang dan Kabokang di Kampung Adat Wainggai, Desa Maubokul, Kecamatan Pandawai, Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur, Rabu (10/1/2024).

WAINGAPU, KOMPAS β€” Gempuran modernisasi dan perkembangan teknologi tidak selamanya baik, banyak anak-anak menjadi kecanduan gawai dan ini terjadi hingga ke kampung adat. Sekolah adat menjadi solusi demi menghidupkan kembali tradisi yang sudah semakin pudar bahkan ditinggalkan.

Masyarakat adat di Kampung Adat Wainggai, Desa Maubokul, Kecamatan Pandawai, Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur, misalnya, telah mendirikan sekolah ada sejak Agustus 2023. Sekolah adat ini bukan sekolah dengan bangunan bersekat tembok. Mereka hanya membangun pondokan kecil dengan bentuk, seperti Rumah Bale Sumba di pekarangan yang luas untuk aktivitas belajar tradisi adat.

Editor:
ADHITYA RAMADHAN
Bagikan