RUMAH ADAT
Melestarikan Arsitektur Tradisional untuk Masa Depan
Arsitektur tradisional dapat digunakan untuk menjawab kebutuhan teknologi hunian di masa depan.
/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2024%2F01%2F09%2Fcd17a151-fcf2-49cc-a9f9-77ee00ff155a_jpg.jpg)
Pengunjung mengamati maket bangunan Losd dalam Pameran Ekskursi Arsitektur UI 2023: Tanah Karo, di Taman Ismail Marzuki, Jakarta, Selasa (9/1/2024). Pameran yang mengusung tema ”Membangun Jabu, Rajut Kebersamaan” ini menampilkan dokumentasi arsitektur dan budaya masyarakat di Kabupaten Karo, Sumatera Utara.
JAKARTA, KOMPAS — Jumlah rumah adat di berbagai daerah terus menyusut tergerus modernisasi. Pelestarian kekayaan arsitektur tradisional mendesak dilakukan karena menyimpan segudang pengetahuan yang berguna bagi kehidupan di masa depan.
Arsitektur tradisional bukan sebatas ekspresi seni dan teknik bangunan, melainkan juga cerminan tatanan sosial masyarakat. Bahkan, tidak jarang rumah adat Nusantara berkaitan dengan sistem kekerabatan orang-orang yang tinggal di dalamnya.
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi di halaman 5 dengan judul "Melestarikan Arsitektur Tradisional untuk Masa Depan".
Baca Epaper Kompas