logo Kompas.id
β€Ί
Humanioraβ€ΊTingkatkan Literasi...
Iklan

Tingkatkan Literasi Kebencanaan Berbasis Ekosistem dan Komunitas

Konsep pengurangan risiko bencana berbasis ekosistem dan komunitas menekankan pada konservasi ekosistem, restorasi, dan pengelolaan berkelanjutan.

Oleh
STEPHANUS ARANDITIO
Β· 1 menit baca
Warga memperbaiki genteng rumahnya yang rusak akibat gempa yang melanda di Kelurahan Cipameungpeuk, Kecamatan Sumedang Selatan, Sumedang, Jawa Barat, Senin (1/1/2024). Ratusan rumah mengalami kerusakan akibat gempa dangkal yang melanda Sumedang di pengujung 2023.
KOMPAS/MACHRADIN WAHYUDI RITONGA

Warga memperbaiki genteng rumahnya yang rusak akibat gempa yang melanda di Kelurahan Cipameungpeuk, Kecamatan Sumedang Selatan, Sumedang, Jawa Barat, Senin (1/1/2024). Ratusan rumah mengalami kerusakan akibat gempa dangkal yang melanda Sumedang di pengujung 2023.

JAKARTA, KOMPAS β€” Sebagian besar bencana alam terjadi tanpa bisa diprediksi oleh manusia. Baru empat hari awal tahun 2024 ini saja sudah terjadi 10 bencana alam di Indonesia yang mengakibatkan ribuan orang mengungsi. Literasi mitigasi bencana yang melibatkan ekosistem dan komunitas menjadi penting agar tidak menimbulkan banyak korban.

Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB), pada 1-4 Januari 2024 ini sudah terjadi terjadi 10 bencana alam yang mengakibatkan 7.922 orang mengungsi. Tidak ada korban luka, hilang, atau meninggal, tetapi 85 rumah rusak ringan, 1 rumah rusak sedang, dan 2 tempat ibadah rusak.

Editor:
ADHITYA RAMADHAN
Bagikan