logo Kompas.id
Humaniora”Api Perlawanan” dari Bukit...
Iklan

”Api Perlawanan” dari Bukit Menoreh

Gegap gempita kunjungan wisata ke destinasi superprioritas Candi Borobudur nyaris tidak terasa bagi masyarakat desa di lereng Perbukitan Menoreh. Meski demikian, mereka memiliki cara tersendiri untuk bertahan.

Oleh
ALOYSIUS BUDI KURNIAWAN, REGINA RUKMORINI
· 1 menit baca
Peserta saat mengikuti tur wisata desa dengan menggunakan jip di Desa Giritengah, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Minggu (4/12/2023). Pada beberapa waktu ini, Desa Giritengah terus mengembangkan berbagai potensi wilayahnya, terutama dari sektor budaya dan pangan lokal.
KOMPAS/P RADITYA MAHENDRA YASA

Peserta saat mengikuti tur wisata desa dengan menggunakan jip di Desa Giritengah, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Minggu (4/12/2023). Pada beberapa waktu ini, Desa Giritengah terus mengembangkan berbagai potensi wilayahnya, terutama dari sektor budaya dan pangan lokal.

Bulir-bulir embun masih segar ketika lima mobil jip merayap di punggung Perbukitan Menoreh, Desa Giritengah, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang, Minggu (3/12/2023) pagi. Tepat di bawah bukit Pos Mati, iring-iringan mobil berhenti.

Krisno (30), pemuda desa setempat, kemudian memandu anak-anak muda peserta Festival Kampung Tani Desa Giritengah menyusuri jalan setapak, naik menuju Pos Mati. Di sana, Salfiah (56) sudah menanti.

Editor:
BUDI SUWARNA
Bagikan