logo Kompas.id
β€Ί
Humanioraβ€ΊIntervensi Penanganan HIV...
Iklan

Intervensi Penanganan HIV Kurang Menyentuh Perempuan dan Anak

Intervensi HIV selama ini masih fokus pada kelompok populasi kunci sehingga intervensi pada perempuan dan anak menjadi tidak optimal.

Oleh
DEONISIA ARLINTA
Β· 1 menit baca
Pengendara melintas di depan sebuah mural pendidikan dan pencegahan HIV/AIDS yang dibuat pada salah satu taman di Palu, Sulawesi Tengah, Rabu (19/7). Sejak ditemukan tahun 2002 sampai 2016, Dinas Kesehatan Sulawesi Tengah mencatat lebih dari 1.000 kasus HIV/AIDS ditemukan di wilayah Sulawesi Tengah dengan jumlah terbanyak di Kota Palu yang merupakan ibu kota provinsi tersebut.
ANTARA/MOHAMAD HAMZAH

Pengendara melintas di depan sebuah mural pendidikan dan pencegahan HIV/AIDS yang dibuat pada salah satu taman di Palu, Sulawesi Tengah, Rabu (19/7). Sejak ditemukan tahun 2002 sampai 2016, Dinas Kesehatan Sulawesi Tengah mencatat lebih dari 1.000 kasus HIV/AIDS ditemukan di wilayah Sulawesi Tengah dengan jumlah terbanyak di Kota Palu yang merupakan ibu kota provinsi tersebut.

JAKARTA, KOMPAS β€” Intervensi pengendalian HIV selama ini lebih banyak berfokus pada kelompok populasi kunci. Hal itu membuat intervensi pada kelompok lain, khususnya perempuan dan anak, menjadi tidak optimal. Padahal, perempuan dan anak memiliki kerentanan yang tinggi ketika tertular HIV.

Ketua Divisi Pencegahan Penularan HIV dari Ibu ke Anak Ikatan Perempuan Positif Indonesia (IPPI) Hartini menuturkan, kelompok populasi kunci masih menjadi fokus utama dalam upaya pencegahan dan pengendalian HIV/AIDS di Indonesia. Hal itu terjadi karena tren penularan HIV terpusat pada kelompok tersebut dalam waktu yang lama. Namun, kondisi itu membuat kelompok masyarakat lain kurang mendapat perhatian, terutama perempuan dan anak.

Editor:
ALOYSIUS BUDI KURNIAWAN
Bagikan