logo Kompas.id
โ€บ
Humanioraโ€บResistensi Antimikroba Menjadi...
Iklan

Resistensi Antimikroba Menjadi Pandemi Sunyi

Prevalensi mikroba yang resisten terhadap antimikroba di Indonesia mencapai 67 persen. Kondisi ini menjadikan rumah sakit tidak lagi aman untuk pengobatan dan operasi.

Oleh
AHMAD ARIF
ยท 1 menit baca
Gambar beberapa bakteri yang telah kebal terhadap antibiotik jika dilihat di bawah mikroskop yang telah dimodifikasi.
KOMPAS/ADHITYA RAMADHAN

Gambar beberapa bakteri yang telah kebal terhadap antibiotik jika dilihat di bawah mikroskop yang telah dimodifikasi.

JAKARTA, KOMPAS โ€” Prevalensi mikroba yang resisten terhadap antimikroba di Indonesia terus meningkat, mencapai 67 persen. Perlu komitmen semua pihak untuk mencegah meluasnya resistensi antimikroba yang saat ini telah menjadi pandemi sunyi.

โ€Prevalensi dua jenis bakteri (Escherichia coli dan Klebsiella pneumoniae) yang tidak bisa dimatikan dengan antibiotik golongan sefalosporin, antibiotik yang cukup tinggi, angkanya terus naik. Data terakhir sudah 67 persen,โ€ kata Ketua Komite Pengendalian Resistensi Antimikroba Harry Parathon dalam seminar di Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Senin (20/11/2023), di Jakarta.

Editor:
ICHWAN SUSANTO
Bagikan