logo Kompas.id
β€Ί
Humanioraβ€ΊJalan Sunyi Mahima Merawat...
Iklan

Jalan Sunyi Mahima Merawat Sastra dari Utara Bali

Semangat dari utara Bali ini membuat Komunitas Mahima menjadi penjaga keseimbangan hidup dengan kebisingan pariwisata di selatan.

Oleh
STEPHANUS ARANDITIO
Β· 1 menit baca
Anak-anak peserta lokakarya alih wahana karya sastra menjadi pertunjukan teater, bagian dari Pekan Raya Cipta Karya Mahima, berlatih di depan Rumah Belajar Komunitas Mahima, Singaraja, Buleleng, Bali, Minggu (19/11/2023).
KOMPAS/STEPHANUS ARANDITIO

Anak-anak peserta lokakarya alih wahana karya sastra menjadi pertunjukan teater, bagian dari Pekan Raya Cipta Karya Mahima, berlatih di depan Rumah Belajar Komunitas Mahima, Singaraja, Buleleng, Bali, Minggu (19/11/2023).

Lima belas tahun lalu, di tepian pantai utara Pulau Dewata, Ole dan Sonia bersama-sama mulai mengabdikan diri pada hal yang menyatukan mereka, yaitu sastra. Sepotong puisi cinta Ole pada Sonia membuat keduanya melahirkan komunitas sastra bernama Mahima. Kini, Mahima konsisten menanamkan kesusastraan di tengah masyarakat meski di jalan sunyi.

Pasangan suami istri ini membuka pintu selebar-lebarnya rumah mereka di Jalan Pantai Indah III Nomor 46, Singaraja, Buleleng, Bali, bagi semua orang yang tertarik dengan dunia sastra. Lantai satu dibuat mini perpustakaan dan ruang kreasi untuk umum, sedangkan ruang atas hanya untuk pribadi. Di rumah ini, mereka sering membicarakan sastra, mulai dari menulis cerita pendek, novel, hingga puisi.

Editor:
EVY RACHMAWATI
Bagikan