logo Kompas.id
HumanioraMengusir Bajak Laut dari Pulau...
Iklan

Mengusir Bajak Laut dari Pulau Panggang

Pekan Kebudayaan Nasional 2023 menjadi momen orang-orang ”Pulo” di Kepulauan Seribu untuk menarasikan kembali sejarah mereka. Selain kawasan kepulauan yang eksotis, mereka juga memiliki modal budaya.

Oleh
ALOYSIUS BUDI KURNIAWAN
· 1 menit baca
Komar, pemandu tur sejarah Kelurahan Pulau Panggang, tengah memandu tur sejarah, Sabtu (28/10/2023), di Pulau Panggang, Kecamatan Kepulauan Seribu, Kabupaten Kepulauan Seribu, DKI Jakarta. Buku Saku Kelurahan Pulau Panggang yang diinisiasi MES 56 dan Rumah Literasi Hijau dalam Program Olahrasa Pekan Kebudayaan Nasional 2023 yang digelar Direktorat Jenderal Kebudayaan Kemendikbudristek menjadi pegangannya untuk memaparkan sejarah seputar Pulau Panggang, Pulau Pramuka, dan Pulau Karya.
KOMPAS/ALOYSIUS BUDI KURNIAWAN

Komar, pemandu tur sejarah Kelurahan Pulau Panggang, tengah memandu tur sejarah, Sabtu (28/10/2023), di Pulau Panggang, Kecamatan Kepulauan Seribu, Kabupaten Kepulauan Seribu, DKI Jakarta. Buku Saku Kelurahan Pulau Panggang yang diinisiasi MES 56 dan Rumah Literasi Hijau dalam Program Olahrasa Pekan Kebudayaan Nasional 2023 yang digelar Direktorat Jenderal Kebudayaan Kemendikbudristek menjadi pegangannya untuk memaparkan sejarah seputar Pulau Panggang, Pulau Pramuka, dan Pulau Karya.

Dalam Program Olahrasa Pekan Kebudayaan Nasional 2023, Departemen Sejarah Kelurahan Pulau Panggang berhasil menerbitkan Buku Saku Kelurahan Pulau Panggang. Di situlah sejarah singkat orang ”Pulo” di Kepulauan Seribu didokumentasikan, termasuk kisah tentang pengusiran bajak laut dari Pulau Panggang.

Pulau Panggang adalah pulau berpenghuni pertama di Kepulauan Seribu. Pulau ini berada di bagian tengah di antara pulau-pulau lainnya sehingga relatif aman dari bencana alam dan strategis untuk dihuni.

Editor:
ICHWAN SUSANTO
Bagikan