logo Kompas.id
β€Ί
Humanioraβ€ΊKrisis Iklim yang Mengancam...
Iklan

Krisis Iklim yang Mengancam Pangan di Pulau-pulau Kecil

Kembali ke ragam pangan lokal yang adaptif terhadap kondisi lingkungan dan iklim yang berubah menjadi kunci daya tahan masyarakat kepulauan.

Oleh
SAIFUL RIJAL YUNUS, FRANS PATI HERIN, AHMAD ARIF
Β· 1 menit baca
Truk tangki melintasi kebun jagung untuk mengisi bak air di Desa Fatuketi, Kecamatan Kakuluk Mesak, Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur, Rabu (16/8/2023).
KOMPAS/AGUS SUSANTO

Truk tangki melintasi kebun jagung untuk mengisi bak air di Desa Fatuketi, Kecamatan Kakuluk Mesak, Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur, Rabu (16/8/2023).

Krisis iklim telah menambah kerentanan pangan masyarakat di pulau-pulau kecil yang telah mengalami pergeseran pola konsumsi. Kembali ke ragam pangan lokal yang adaptif terhadap kondisi lingkungan dan iklim yang berubah menjadi kunci daya tahan masyarakat kepulauan.

Di Nusa Tenggara Timur, selain Siklon Seroja yang menghancurkan pada April 2021, para petani juga semakin sering mengalami gagal panen karena pola hujan yang berubah. Di Pulau Flores dan Adonara, para petani mengeluhkan tentang kegagalan panen jagung karena hujan berlebih akibat fenomena La Nina yang terjadi secara beruntun selama periode 2020-2022.

Editor:
ICHWAN SUSANTO
Bagikan