Program Gizi Memerlukan Perencanaan Holistik
Pemenuhan gizi berdampak besar terhadap pembangunan sumber daya manusia. Oleh karena itu, program perbaikan gizi bukanlah pemborosan, melainkan investasi jangka panjang.
JAKARTA, KOMPAS — Penanggulangan masalah gizi tidak efektif jika hanya menggunakan pendekatan medis atau sistem pelayanan kesehatan. Program pemenuhan gizi memerlukan perencanaan holistik yang melibatkan berbagai sektor sehingga terintegrasi dengan perencanaan pembangunan nasional.
Ketua Dewan Pembina Yayasan Kegizian Pengembangan Fortifikasi Pangan Indonesia Prof (Emeritus) Soekirman mengatakan, masalah gizi di dunia, termasuk di Indonesia, bukan hanya stunting (tengkes), tetapi juga anak kurus (wasting), dan kegemukan (overweight). Selain itu, terdapat masalah gizi mikro khususnya anemia pada ibu hamil.