DISABILITAS
Inklusivitas Merekah di ”Negeri Singa”
Di tengah melesatnya pembangunan, Singapura berupaya tidak mengabaikan hak-hak penyandang disabilitas.
/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2023%2F10%2F12%2F22d4bef2-b01a-4580-9423-4186e153f7fa_jpg.jpg)
Anak penyandang disabilitas sedang membuat keramik di ART:DIS di Bedok, Singapura, Rabu (11/10/2023). ART:DIS berdiri sejak 1993 untuk menciptakan peluang pembelajaran dan mata pencarian bagi penyandang disabilitas di bidang seni.
Hari sudah sore, tetapi studio keramik ART:DIS di Bedok, Singapura, masih ”bernyawa”, Rabu (11/10/2023). Kreativitas lima anak penyandang disabilitas mental dalam membuat keramik beraneka rupa menghidupkan suasana ruangan berukuran 8x5 meter tersebut.
Mereka tetap fokus dengan aktivitas masing-masing saat sembilan jurnalis dari Indonesia, India, dan Vietnam, peserta program kunjungan jurnalis oleh Singapore International Foundation (SIF), masuk ke studio. Beberapa anak memukul-mukul tanah liat untuk memipihkan bentuknya. Ada juga yang sibuk membentuk tanah liat menjadi mangkuk dan vas bunga.