logo Kompas.id
β€Ί
Humanioraβ€ΊKonsistensi Bentara Budaya...
Iklan

Konsistensi Bentara Budaya Yogyakarta Memeluk Kesenian Rakyat

Bentara Budaya Yogyakarta menjadikan kesenian rakyat sebagai napasnya untuk terus hidup melintasi zaman. Semangat yang sama akan diteruskan dalam usianya yang menginjak 41 tahun kali ini.

Oleh
NINO CITRA ANUGRAHANTO
Β· 1 menit baca
Seniman ketoprak, Yuningsih atau Yu Beruk (kanan), berpelukan dengan wartawan senior harian <i>Kompas</i>, Sindhunata, seusai mendapatkan penghargaan dalam peringatan Hari Ulang Tahun Ke-41 Bentara Budaya Yogyakarta di Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta, Selasa (26/9/2023). Penghargaan diberikan atas dedikasi Yuningsih merawat seni tradisi, khususnya ketoprak. Dalam ulang tahunnya, Bentara Budaya Yogyakarta setia memeluk kesenian rakyat.
KOMPAS/NINO CITRA ANUGRAHANTO

Seniman ketoprak, Yuningsih atau Yu Beruk (kanan), berpelukan dengan wartawan senior harian Kompas, Sindhunata, seusai mendapatkan penghargaan dalam peringatan Hari Ulang Tahun Ke-41 Bentara Budaya Yogyakarta di Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta, Selasa (26/9/2023). Penghargaan diberikan atas dedikasi Yuningsih merawat seni tradisi, khususnya ketoprak. Dalam ulang tahunnya, Bentara Budaya Yogyakarta setia memeluk kesenian rakyat.

YOGYAKARTA, KOMPAS β€” Bentara Budaya Yogyakarta menjadikan kesenian rakyat sebagai napasnya untuk terus hidup melintasi zaman. Semangat yang sama akan diteruskan dalam usianya yang menginjak 41 tahun kali ini. Kesetiaan merawat seni tradisi ditempuh lewat upaya aktualisasi kembali segala bentuk seni di masa lalu dengan konteks kekinian.

Pemikiran itu disampaikan kurator Bentara Budaya Yogyakarta, Sindhunata, dalam sambutannya pada peringatan Hari Ulang Tahun Ke-41 Bentara Budaya Yogyakarta di Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta, Selasa (26/9/2023) malam.

Editor:
SUSY BERINDRA
Bagikan