logo Kompas.id
โ€บ
Humanioraโ€บSeribu Akal di Media Sosial
Iklan

Seribu Akal di Media Sosial

Seni tradisi harus lentur sehingga tak mudah patah dan mati terbentur zaman.

Oleh
MOHAMMAD HILMI FAIQ, DEFRI WERDIONO, AMBROSIUS HARTO MANUMOYOSO
ยท 1 menit baca
Tangkapan layar dari akun Youtube Abing Tari (B_W) yang menunjukkan proses belajar dan latihan tari tradisi oleh Abing Santoso.
ARSIP ABING TARI (B _W)

Tangkapan layar dari akun Youtube Abing Tari (B_W) yang menunjukkan proses belajar dan latihan tari tradisi oleh Abing Santoso.

Seni tradisi tak akan mati. Ungkapan optimistis ini relevan ketika dikaitkan dengan cara-cara baru para pelaku seni tradisi untuk mempertahankannya. Mereka amat dinamis dan fleksibel membaca zaman dalam upaya pelestarian, utamanya dalam memanfaatkan media sosial.

Mari simak misalnya yang dilakukan Abing Santoso. Dia guru dan Ketua Program Keahlian Seni Tari SMK Negeri 12 Surabaya, Jawa Timur. Abing terkenal setelah viral di media sosial sejak April 2022 dengan metode pengajaran yang unik dan melibatkan siswa siswi. Dalam satu video berdurasi 1 menit 17 detik yang diunggah akun Abing Tari (B_W) di Youtube, Abing mengajak murid-muridnya menari dengan koreografi gabungan antara tarian tradisi dan modern. Musiknya pun modern yang dia sebut โ€musik jedag jedugโ€. Video ini ditonton 365.840 kali sejak diunggah pada Februari 2023.

Editor:
BUDI SUWARNA
Bagikan