logo Kompas.id
β€Ί
Humanioraβ€ΊSeni Tradisi di Ujung Tanduk
Iklan

Seni Tradisi di Ujung Tanduk

Jangan biarkan seni tradisi semakin tersudut dan menunggu kematiannya dalam kesunyian.

Oleh
BUDI SUWARNA, ABDULLAH FIKRI ASHRI, NAWA TUNGGAL, RENY SRI AYU ARMAN, YOLA SASTRA
Β· 1 menit baca

Para pemuda menampilkan kolaborasi kesenian tambua tansa dan randai dari Minangkabau dan gendang China serta wushu dari Tionghoa pada puncak perayaan Cap Go Meh di sekitar Jembatan Siti Nurbaya, wilayah Kelurahan Kampung Pondok, Kecamatan Padang Barat, Kota Padang, Sumatera Barat, Minggu (5/2/2023).
KOMPAS/YOLA SASTRA

Para pemuda menampilkan kolaborasi kesenian tambua tansa dan randai dari Minangkabau dan gendang China serta wushu dari Tionghoa pada puncak perayaan Cap Go Meh di sekitar Jembatan Siti Nurbaya, wilayah Kelurahan Kampung Pondok, Kecamatan Padang Barat, Kota Padang, Sumatera Barat, Minggu (5/2/2023).

JAKARTA, KOMPAS β€” Keberadaan kesenian tradisi di daerah-daerah benar-benar berada di ujung tanduk. Dari tahun ke tahun, semakin banyak kesenian tradisi yang tenggelam dan perlahan hilang ditelan perubahan zaman. Padahal tenggelamnya seni tradisi akan diikuti dengan memudarnya memori kita tentang nilai-nilai dan pengetahuan dari masa lalu.

Editor:
BUDI SUWARNA
Bagikan