logo Kompas.id
HumanioraDeteksi Dini Kanker Kelenjar...
Iklan

Deteksi Dini Kanker Kelenjar Getah Bening Perlu Penguatan Faskes

Benjolan yang muncul di tubuh tidak boleh dianggap enteng. Itu berpotensi menjadi gejala awal kanker limfoma atau pembesaran kelenjar getah bening yang bisa mengakibatkan kematian.

Oleh
STEPHANUS ARANDITIO
· 1 menit baca
Cancer Information and Support Center (CISC) mengadakan Support Group Discussion dengan tema “Berbagi Pengalaman dan Inspirasi Relawan Kanker bersama Ethan Zohn”, di Jakarta, Rabu (11/10). Diskusi ini membahas tentang terapi sel punca yang dijalan Ethan dalam mengatasi kanker limfoma yang dideritanya.
ELSA EMIRIA LEBA

Cancer Information and Support Center (CISC) mengadakan Support Group Discussion dengan tema “Berbagi Pengalaman dan Inspirasi Relawan Kanker bersama Ethan Zohn”, di Jakarta, Rabu (11/10). Diskusi ini membahas tentang terapi sel punca yang dijalan Ethan dalam mengatasi kanker limfoma yang dideritanya.

JAKARTA, KOMPAS — Kesadaran masyarakat untuk melakukan deteksi dini kanker limfoma atau pembesaran kelenjar getah bening masih rendah. Kebanyakan orang masih menganggap enteng saat muncul benjolan di tubuh mereka. Padahal, itu berpotensi menjadi gejala awal limfoma yang bisa mengakibatkan kematian. Perlu kemudahan akses bagi masyarakat agar bisa mendeteksi kanker tertinggi ke-7 dari 10 jenis kanker di Indonesia ini.

Konsultan Hematologi dan Onkologi Medik dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo Jakarta, Andika Rachman, memaparkan, gejala awal kanker kelenjar getah bening bisa dilihat jika ada pembesaran kelenjar getah bening di leher, ketiak, atau pangkal paha. Biasanya disertai juga dengan demam di atas 38 derajat celsius, berkeringat pada malam hari, pembesaran amandel, penurunan bobot lebih dari 10 persen selama enam bulan, gatal-gatal, dan kelelahan yang luar biasa.

Editor:
ALOYSIUS BUDI KURNIAWAN
Bagikan