logo Kompas.id
β€Ί
Humanioraβ€ΊPeneliti Kembangkan Metode...
Iklan

Peneliti Kembangkan Metode untuk Identifikasi Letusan Gunung Berapi

Sekelompok tim peneliti internasional kini telah mengembangkan metode pengumpulan informasi yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi potensi dan risiko semua letusan gunung berapi aktif yang ada di dunia.

Oleh
PRADIPTA PANDU
Β· 1 menit baca
Lahar dari letusan Gunung Cumbre Vieja di La Palma, Kepulauan Canary, Spanyol, Selasa (21/9/2021). Letusan gunung telah memuntahkan 8.000-10.500 ton belerang dioksida. Gunung Cumbre Vieja yang tidak aktif kembali meletus setelah 50 tahun yang memaksa ribuan orang mengungsi.
EM

Lahar dari letusan Gunung Cumbre Vieja di La Palma, Kepulauan Canary, Spanyol, Selasa (21/9/2021). Letusan gunung telah memuntahkan 8.000-10.500 ton belerang dioksida. Gunung Cumbre Vieja yang tidak aktif kembali meletus setelah 50 tahun yang memaksa ribuan orang mengungsi.

JAKARTA, KOMPAS β€” Upaya mengidentifikasi potensi dan risiko letusan gunung berapi belum optimal. Mengingat, sampai sekarang baru sekitar 30 persen gunung berapi aktif di dunia yang terdokumentasi dengan baik. Sekelompok tim peneliti internasional kini telah mengembangkan metode pengumpulan informasi yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi potensi dan risiko semua letusan gunung berapi aktif di dunia.

Bumi sejauh ini menjadi rumah bagi sekitar 1.500 gunung berapi aktif. Namun, para peneliti dan beberapa lembaga hanya memiliki informasi serta data akurat untuk 30 persen gunung berapi tersebut. Hal ini disebabkan sulitnya mengamati struktur internal gunung berapi tersebut, khususnya magma yang berada di dalam perut bumi.

Editor:
ALOYSIUS BUDI KURNIAWAN
Bagikan