logo Kompas.id
β€Ί
Humanioraβ€ΊArist Merdeka Sirait dan Mimpi...
Iklan

Arist Merdeka Sirait dan Mimpi Membangun Taman Bermain Anak

Aktivis yang juga Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak Arist Merdeka Sirait telah berpulang. Ia tidak hanya meninggalkan keluarga, tetapi juga jutaan anak di seluruh Indonesia yang selama ini selalu ia perjuangkan.

Oleh
DEONISIA ARLINTA, SONYA HELLEN SINOMBOR
Β· 1 menit baca
Ketua Komnas Perlindungan Anak Arist Merdeka Sirait menyampaikan kabar tuntutan 15 tahun bagi JE, terdakwa kasus dugaan pelecehan seksual di Sekolah SPI Kota Batu, kepada para pendukung korban yang menanti di depan Pengadilan Negeri Malang. Mereka menyambut gembira tuntutan itu. Pada hari itu, Rabu (27/7/2022), sidang kasus dugaan pelecehan seksual dengan terdakwa JE beragendakan pembacaan tuntutan.
KOMPAS/DAHLIA IRAWATI

Ketua Komnas Perlindungan Anak Arist Merdeka Sirait menyampaikan kabar tuntutan 15 tahun bagi JE, terdakwa kasus dugaan pelecehan seksual di Sekolah SPI Kota Batu, kepada para pendukung korban yang menanti di depan Pengadilan Negeri Malang. Mereka menyambut gembira tuntutan itu. Pada hari itu, Rabu (27/7/2022), sidang kasus dugaan pelecehan seksual dengan terdakwa JE beragendakan pembacaan tuntutan.

JAKARTA, KOMPAS β€” Arist Merdeka Sirait, sosok yang semasa hidupnya dikenal lantang menyuarakan hak anak, berpulang dalam usia 63 tahun, Sabtu (26/8/2023) pukul 08.35 di RS Polri Kramat Jati, Jakarta. Ia memiliki beberapa mimpi yang belum tersampaikan, seperti membangun taman bermain anak.

Hal itu diungkapkan oleh Agustinus Sirait (45), adik bungsu dari Arist Merdeka Sirait, Sabtu. ”Ada mimpi abang yang belum tersampai. Satu, ia ingin membangun taman bermain anak. Jadi, ketika pensiun ia ingin sambil mengelola taman bermain anak karena sejatinya menurut Arist, anak itu harus banyak bermain, bukan belajar. Selain itu, abang juga masih punya mimpi untuk membuat klip video untuk lagu-lagu anak ciptaannya,” kata Agustinus.

Editor:
DENTY PIAWAI NASTITIE
Bagikan