logo Kompas.id
β€Ί
Humanioraβ€ΊIlmu Bioteknologi Indonesia...
Iklan

Ilmu Bioteknologi Indonesia Tertinggal, Peneliti Muda Ditantang Berinovasi

BRIN mengakui, ilmu bioteknologi di Indonesia masih tertinggal dibandingkan negara lain, bahkan dari Malaysia dan Singapura. Talenta peneliti muda diharapkan kembali dan berkarya di Tanah Air.

Oleh
Stephanus Aranditio
Β· 1 menit baca
Petugas laboratorium melakukan uji sampel DNA di laboratorium Asaren, salah satu perusahaan rintisan bioteknologi di Jakarta, Kamis (20/10/2022).
KOMPAS/RADITYA HELABUMI

Petugas laboratorium melakukan uji sampel DNA di laboratorium Asaren, salah satu perusahaan rintisan bioteknologi di Jakarta, Kamis (20/10/2022).

JAKARTA, KOMPAS β€” Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang bioteknologi dalam pemanfaatan biodiversitas secara global berjalan semakin cepat. Vaksin, obat, material maju, dan produk industri strategis di negara-negara maju sekarang semuanya dapat diproduksi hanya berbasis data, yaitu data genom dan protein. Ini menjadi tantangan besar bagi peneliti muda Indonesia.

Kepala Organisasi Riset Ilmu Hayati dan Lingkungan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Iman Hidayat mengatakan, pengembangan riset di bidang bioteknologi Indonesia masih tertinggal, bahkan jika dibandingkan dengan negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura. Hal ini disebabkan ekosistem penelitian di Indonesia sudah lama terkungkung dalam sistem yang birokratis yang membuat banyak peneliti muda tidak bisa berkembang lalu memilih berkarya di luar negeri.

Editor:
ICHWAN SUSANTO
Bagikan