logo Kompas.id
β€Ί
Humanioraβ€ΊFlora dan Fauna Pulau Wawonii ...
Iklan

Flora dan Fauna Pulau Wawonii Terancam Tambang Nikel

Tidak kurang dari 1.000 jenis tumbuhan dan ratusan hewan, antara lain penyu, kura-kura batok, dan burung maleo, makin terancam habitatnya oleh aktivitas pertambangan nikel di Pulau Wawonii yang termasuk pulau kecil.

Oleh
Stephanus Aranditio
Β· 1 menit baca
Kondisi laut di pesisir Desa Sukarela Jaya di Wawonii Tenggara, Konawe Kepulauan, Sulawesi Tenggara, yang tercemar lumpur seperti terlihat pada Kamis (1/6/2023). Kondisi ini terjadi diduga kuat akibat aktivitas pertambangan. Penambangan nikel ini berkali-kali diprotes warga, mulai dari persoalan lahan hingga dianggap membuat mata air rusak dan berlumpur.
KOMPAS/SAIFUL RIJAL YUNUS

Kondisi laut di pesisir Desa Sukarela Jaya di Wawonii Tenggara, Konawe Kepulauan, Sulawesi Tenggara, yang tercemar lumpur seperti terlihat pada Kamis (1/6/2023). Kondisi ini terjadi diduga kuat akibat aktivitas pertambangan. Penambangan nikel ini berkali-kali diprotes warga, mulai dari persoalan lahan hingga dianggap membuat mata air rusak dan berlumpur.

JAKARTA, KOMPAS β€” Sejumlah peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional atau BRIN mengkhawatirkan ekosistem Pulau Wawonii, Kabupaten Konawe Kepulauan, Sulawesi Tenggara, yang semakin rusak karena aktivitas pertambangan nikel di pulau kecil tersebut. Tidak kurang dari 1.000 jenis tumbuhan dan puluhan hewan, antara lain penyu hijau dan burung-burung endemik, semakin terancam habitatnya.

Ahli Taksonomi Pusat Riset Biosistematika dan Evolusi BRIN, Rugayah, mengungkapkan, Pulau Wawonii didominasi kebun kelapa, dari pantai hingga tengah pulaunya. Selain kelapa, komoditas yang sering dimanfaatkan warga Wawonii berupa cokelat, cengkeh, dan jambu mete. Selain itu, di pulau ini juga banyak tumbuh tumbuhan paku, tumbuhan monokotil (gymnospermae), dan tumbuhan dikotil (angiospermae). Beragam tanaman ini menjadi sangat berguna bagi ketersediaan pangan masyarakat lokal Pulau Wawonii agar tidak bergantung pada pasokan pangan dari luar pulau.

Editor:
ICHWAN SUSANTO, DENTY PIAWAI NASTITIE
Bagikan