Mendeteksi Kanker Serviks melalui Urine
Pemeriksaan DNA HPV dengan menggunakan sampel dari urine dinilai lebih efektif dan nyaman untuk mendeteksi kanker serviks pada stadium awal, bahkan sebelum terjadinya lesi prakanker.
Penemuan metode deteksi kanker serviks dengan memanfaatkan DNA virus HPV dalam urine dinilai lebih nyaman dan praktis untuk deteksi dini. Metode ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam upaya pencegahan penyakit ini.
Jumlah kasus kanker serviks atau kanker leher rahim di Indonesia menempati urutan kedua terbesar setelah kanker payudara. Data Globocan atau Global Burden of Cancer Study menunjukkan terdapat 36.633 kasus baru serta 21.003 kematian akibat kanker serviks pada 2020 di Indonesia. Itu berarti ada 50 kasus kanker serviks yang terdeteksi setiap hari dengan lebih dari dua kematian setiap jam.