Kebudayaan Jadi Pendekatan Pelestarian Sungai Batanghari

Jambi dan Sumatera Barat mengembalikan memori kolektif masyarakat akan Sungai Batanghari lewat kebudayaan. Ini upaya melestarikan sungai yang tercemar.

KOMPAS/SEKAR GANDHAWANGI

Sejumlah kapal berisi komunitas pencinta lingkungan, peneliti, hingga pemengaruh (influencer) mengarungi Sungai Pijoan, anak Sungai Batanghari, di Kecamatan Jambi Luar Kota, Kabupaten Muaro Jambi, Jambi, Rabu (2/8/2023). Ekspedisi Sungai Batanghari ini merupakan bagian dari festival kebudayaan Kenduri Swarnabhumi yang berlangsung pada 27 Juli 2023 hingga November 2023. Kenduri Swarnabhumi digelar Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi bersama 12 pemerintah daerah di Sumatera Barat dan Jambi. Tujuan festival ini untuk melestarikan Sungai Batanghari yang tercemar dengan pendekatan kebudayaan.

MUARO JAMBI, KOMPAS — Masyarakat Jambi dan Sumatera Barat diajak untuk melestarikan Sungai Batanghari dengan merangkul kebudayaan lokal. Kebudayaan diharapkan bisa mengembalikan memori kolektif masyarakat yang sejak dulu hidupnya berkaitan dengan sungai.

Kebudayaan masyarakat diangkat antara lain melalui Festival Bebiduk Besamo. Festival yang digelar Pemerintah Kabupaten Muaro Jambi ini merupakan bagian dari Festival Kenduri Swarnabhumi yang dibuat Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. Kenduri Swarnabhumi melibatkan 12 pemerintah daerah di Jambi dan Sumatera Barat. Festival berlangsung pada 27 Juli 2023 hingga November 2023 dengan tujuan mengajak publik melestarikan Sungai Batanghari.