logo Kompas.id
HumanioraJurnalisme Bermutu dalam...
Iklan

Jurnalisme Bermutu dalam ”Kegenitan” Medsos

Fenomena menghindar dari paparan berita adalah dampak dari informasi yang sangat berlimpah di sekitar kita.

Oleh
IGNATIUS HARYANTO
· 1 menit baca
Seorang laki-laki menggunakan ponsel untuk melihat media sosial di Menteng, Jakarta Pusat, Juni 2022.
KOMPAS/TOTOK WIJAYANTO (TOK)

Seorang laki-laki menggunakan ponsel untuk melihat media sosial di Menteng, Jakarta Pusat, Juni 2022.

Pada masa sekarang, penyebaran konten berita lewat media sosial sudah menjadi keniscayaan. Sebab, data menunjukkan bahwa masyarakat di Indonesia saat ini lebih banyak menggunakan medsos, baik untuk mencari informasi, hiburan, maupun berjejaring dengan orang lain. Apalagi, dalam banyak data selalu disebutkan bahwa publik Indonesia memuncaki penggunaan apa pun medsos (Facebook, Twitter, Instagram, Tiktok, dan yang terbaru Thread).

Memang pernah ada masa, terutama ketika medsos baru bermunculan pada 2006-2007, media arus utama (mainstream) curiga bahwa medsos akan mengambil alih perannya, baik sebagai penyedia konten maupun sebagai penyebar konten. Tak dapat dimungkiri ada masa di mana memang medsos mengambil alih peran itu, tetapi kini medsos tidak lagi dilihat dengan nada permusuhan, tetapi justru yang dilakukan banyak media arus utama adalah ”berdamai” dan menggunakan medsos untuk menjadi sarana penyebarluasan konten kepada khalayak yang lebih luas.

Editor:
ADI PRINANTYO, ANTONIUS TOMY TRINUGROHO
Bagikan