KESEHATAN
Jejak Bakteri Kebal Antibiotik pada Ayam Broiler
Bakteri resisten antibiotik ditemukan pada ayam broiler. Hal ini disebabkan penggunaan antibiotik yang tidak tepat dan tak bertanggung jawab.
/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2020%2F09%2F22%2Fefc8ab95-1151-4ef1-b89d-112a16eed799_jpg.jpg)
Ribuan ayam broiler di sebuah pengepul ayam broiler di Pegasinan, Gunung Sindur, Bogor, Jawa Barat, Selasa (22/9/2020). Harga ayam broiler di tingkat pengepul berkisar Rp 24.000 per kilogram, tetapi harga itu terus berfluktuasi setiap harinya. Sementara harga di tingkat peternak berkisar 15.000 hingga Rp 19.000 per kilogram.
JAKARTA, KOMPAS —Penggunaan antibiotik yang tidak tepat pada ayam pedaging atau broiler membuat bakteri kebal pada sejumlah antibiotik. Artinya, bakteri pada ayam sulit mati dan dapat membahayakan manusia yang mengonsumsinya. Hal ini bisa memperparah masalah resistensi antimikroba di masa depan.
Penggunaan antibiotik yang tidak tepat berarti obat tidak diberikan sesuai dosis. Ini juga bisa berarti obat tidak berdasarkan resep atau pengawasan dokter hewan. Antibiotik tersebut diberikan peternak dengan mencampurkannya ke makanan dan minuman ayam atau disuntikkan ke ayam.