Jurnalisme Data (10)
Hidup "Leyeh-leyeh" dengan AI
“Kalau kita semua sudah digantikan oleh AI ini, ya tugas kita adalah leyeh-leyeh, menikmati hidup sebagai manusia yang tercukupi semua kebutuhannya.
/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2019%2F05%2F20%2Fd79ce5b4-3581-4ea8-b1c7-640951b3da54_jpg.jpg)
Ilustrasi - Sejumlah pekerja tengah melakukan satu proses sebelum menguji ketahanan ponsel Redmi Note 7 milik Xiaomi di pabrik PT Sat Nusapersada, di Batam, Senin (20/5/2019). Potensi kecerdasan artifisial atau AI yang sungguh besar memungkinkan kemunculan skema universal basic income, menurut sejumlah pihak.
Hampir seabad yang lalu, ekonom John Maynard Keynes telah memprediksi, suatu saat manusia akan dapat menyelesaikan persoalan ekonomi sehingga bisa hidup tanpa harus bekerja demi bertahan hidup. Keynes menulis esai berjudul “Economic Possibilities for our Grandchildren” pada tahun 1930.
“Untuk pertama kalinya sejak penciptaannya, manusia akan dihadapkan pada masalah nyata permanennya—bagaimana ia memanfaatkan kebebasannya dari tekanan persoalan ekonomi yang membelit, bagaimana memanfaatkan waktu luangnya yang telah didapatkan melalui ilmu pengetahuan dan bunga majemuk, yang memungkinkannya hidup dengan baik, bijaksana, dan menyenangkan.” Demikian kutipan esai Keynes.
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi di halaman 5 dengan judul "Hidup "Leyeh-leyeh" dengan AI".
Baca Epaper Kompas