logo Kompas.id
HumanioraTren Wisuda Sekolah yang...
Iklan

Tren Wisuda Sekolah yang ”Kebablasan”

Fenomena wisuda kelulusan siswa yang dinilai ”kebablasan” membuat pemerintah turun tangan. Pemerintah menegaskan, wisuda di satuan pendidikan tidak wajib dan tidak boleh memberatkan.

Oleh
ESTER LINCE NAPITUPULU
· 1 menit baca
Fotografer mengarahkan anak TK Kuncup Pertiwi di sela acara "wisuda", di Kendari, Sulawesi Tenggara, Senin (19/6/2023). Sebanyak 256 anak mengikuti kegiatan penamatan di hotel mewah di Kendari ini. Fenomena penamatan anak TK-SMA menuai kritik karena dinilai memberatkan orangtua.
KOMPAS/SAIFUL RIJAL YUNUS

Fotografer mengarahkan anak TK Kuncup Pertiwi di sela acara "wisuda", di Kendari, Sulawesi Tenggara, Senin (19/6/2023). Sebanyak 256 anak mengikuti kegiatan penamatan di hotel mewah di Kendari ini. Fenomena penamatan anak TK-SMA menuai kritik karena dinilai memberatkan orangtua.

Akhir tahun ajaran di taman kanak-kanak, sekolah dasar, hingga sekolah menengah atas atau sekolah menengah kejuruan sederajat menjadi momen mengharukan, membanggakan, sekaligus memusingkan siswa dan orangtua. Beragam pilihan yang harus dikeluarkan masyarakat.

Padahal, biaya pendidikan yang dikeluarkan orangtua tak putus sampai akhir kelulusan. Ada biaya uang sekolah yang menanti di depan mata dengan jumlah besar.

Editor:
EVY RACHMAWATI
Bagikan