logo Kompas.id
β€Ί
Humanioraβ€ΊPewarisan Tradisi Lisan...
Iklan

Pewarisan Tradisi Lisan Terhambat

Tradisi lisan dianggap tidak bernilai ekonomis sehingga sebagian generasi muda enggan terlibat dalam regenerasi.

Oleh
SEKAR GANDHAWANGI
Β· 1 menit baca
Suasana konferensi pers Seminar dan Festival Tradisi Lisan ke-12 berlangsung di Taman Ismail Marzuki, Jakarta, Senin (12/6/2023). Kegiatan ini diselenggarakan Asosiasi Tradisi Lisan (ATL) pada 12-15 Juni dan diikuti oleh pegiat tradisi lisan dari berbagai daerah dan luar negeri, seperti India dan Malaysia.
KOMPAS/SEKAR GANDHAWANGI

Suasana konferensi pers Seminar dan Festival Tradisi Lisan ke-12 berlangsung di Taman Ismail Marzuki, Jakarta, Senin (12/6/2023). Kegiatan ini diselenggarakan Asosiasi Tradisi Lisan (ATL) pada 12-15 Juni dan diikuti oleh pegiat tradisi lisan dari berbagai daerah dan luar negeri, seperti India dan Malaysia.

JAKARTA, KOMPAS β€” Pewarisan tradisi lisan terkendala karena dianggap tidak bernilai ekonomis. Tradisi lisan pun berpotensi punah jika ini terus terjadi. Padahal, tradisi lisan berisi memori kolektif dan identitas kelompok masyarakat, serta pengetahuan lokal yang diwariskan sejak berabad-abad lalu.

Hal ini mengemuka pada Seminar Internasional dan Festival Tradisi Lisan XII di Jakarta, Senin (12/6/2023). Kegiatan ini diselenggarakan Asosiasi Tradisi Lisan (ATL) dengan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek). Kegiatan berlangsung 12-15 Juni 2023.

Editor:
ALOYSIUS BUDI KURNIAWAN
Bagikan