ChatGPT Belum Mampu Membuat Makalah Ilmiah yang Meyakinkan
”Chatbot” kecerdasan buatan (AI) ChatGPT mungkin bisa meniru pekerjaan manusia dalam berbagai hal, tetapi tidak dalam penelitian ilmiah. Program komputer dapat menemukan studi palsu yang dihasilkan ”chatbot” ini.
JAKARTA, KOMPAS — Sejak diluncurkan pada November 2022, chatbot kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) ChatGPT semakin populer digunakan untuk menulis laporan, mengirim surat elektronik, mengisi dokumen, dan menerjemahkan bahasa. Namun, studi terbaru oleh peneliti di University of Kansas, Amerika Serikat, mengidentifikasi ChatGPT belum mampu menghasilkan makalah ilmiah yang meyakinkan dan kompleks seperti buatan manusia.
Dalam studi yang diterbitkan di jurnal Cell Reports Physical Science pada 7 Juni 2023, para peneliti membuat program pembelajaran komputer untuk menemukan perbedaan antara makalah ilmiah asli dan contoh palsu yang dihasilkan ChatGPT. Peneliti melatih program itu guna mengidentifikasi perbedaan utama antara 64 studi asli di jurnal dengan 128 makalah buatan ChatGPT yang menggunakan 64 makalah asli itu sebagai petunjuk.