HARI LINGKUNGAN HIDUP SEDUNIA (8)
Perempuan Hadir Menjadi Pelopor dan Pejuang Lingkungan
Kehadiran perempuan dalam merawat dan menjaga lingkungan dan alam sangat penting. Sejumlah perempuan bahkan menjadi pelopor dan pejuang lingkungan hidup di tengah dampak krisis iklim yang dirasakan masyarakat saat ini.
/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2023%2F06%2F04%2F8f50fef3-dc8f-4ba4-9c15-5f7126efbfe7_jpeg.jpg)
Yeni Mulyani, ibu rumah tangga sekaligus warga Tangerang Selatan, Banten, sejak 20 tahun yang lalu memulai gerakan mengumpulkan sampah, memilah, lalu mendaur ulang mengubah sampah-sampah plastik, kardus, kertas, dan sebagainya menjadi kerajinan tangan dan aksesori.
Perempuan berperan penting menjaga kelestarian alam dan lingkungan hidup menyusul krisis iklim yang berdampak luas bagi kehidupan manusia dan alam. Ketika kerusakan alam semakin berat, perempuanlah yang banyak merasakan dampaknya.
Hal ini sejalan dengan pernyataan Konvensi Kerangka Kerja Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Perubahan Iklim (United Nations Framework Convention on Climate Change/UNFCCC) bahwa kaum perempuan menjadi pihak yang paling terbebani dengan dampak krisis iklim, terutama di negara miskin dan negara berkembang.
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi di halaman 12 dengan judul "Perempuan Hadir Menjadi Pelopor dan Pejuang Lingkungan".
Baca Epaper Kompas