logo Kompas.id
HumanioraBerkaca dari Kisah Malin...
Iklan

KESEJAHTERAAN LANJUT USIA

Berkaca dari Kisah Malin Kundang dalam Memperlakukan Lansia

Dalam cerita rakyat Sumatera Barat, Malin Kundang dikutuk jadi batu lantaran durhaka pada ibunya yang sudah tua. Pesan serupa digaungkan kembali pada acara puncak Hari Lanjut Usia Nasional di tempat asal Malin Kundang.

Oleh
SEKAR GANDHAWANGI
· 1 menit baca
Seorang lansia di Kabupaten Dharmasraya, Sumatera Barat, Halimah (75, kanan), berbincang dengan pendamping dari Kementerian Sosial pada Senin (29/5/2023). Halimah merupakan salah satu lansia penerima bantuan sosial berupa rumah sejahtera terpadu (RST). RST diberikan antara lain ke lansia tunggal yang hidup dalam kemiskinan.
KOMPAS/SEKAR GANDHAWANGI

Seorang lansia di Kabupaten Dharmasraya, Sumatera Barat, Halimah (75, kanan), berbincang dengan pendamping dari Kementerian Sosial pada Senin (29/5/2023). Halimah merupakan salah satu lansia penerima bantuan sosial berupa rumah sejahtera terpadu (RST). RST diberikan antara lain ke lansia tunggal yang hidup dalam kemiskinan.

Malin Kundang dibesarkan oleh orang tua yang sangat menyayangi dirinya. Ia juga diajari macam-macam agar kelak bisa tumbuh menjadi lelaki yang cakap. Saat dewasa, Malin Kundang minta izin ke orang tuanya untuk merantau dan mengadu nasib.

Berlayarlah Malin Kundang ke tanah yang belum pernah ia sambangi. Seiring berjalannya waktu, Malin Kundang jadi orang sukses. Ia juga menikahi seorang perempuan. Malin Kundang yang rindu kampung halaman lantas memutuskan pulang.

Editor:
EVY RACHMAWATI
Bagikan

Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi di halaman 5 dengan judul "Pelajaran dari Kisah Malin Kundang".

Baca Epaper Kompas
Terjadi galat saat memproses permintaan.
Memuat data...