logo Kompas.id
HumanioraPengelolaan Ekosistem Karbon...
Iklan

Pengelolaan Ekosistem Karbon Biru Diintegrasikan dengan Kebijakan Perubahan Iklim

Bappenas dan ICCTF bekerja sama dengan Badan Pembangunan Perancis untuk meningkatkan pengelolaan ekosistem karbon biru. Nantinya pengelolaan ini akan diintegrasikan dengan kebijakan perubahan iklim.

Oleh
PRADIPTA PANDU
· 1 menit baca
Foto udara hutan mangrove Jembatan Cinta di Kampung Paljaya, Desa Segara Jaya, Kecamatan Tarumajaya, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Rabu (10/5/2023). Mangrove dianggap sebagai karbon biru karena memiliki potensi dalam penyerapan jumlah karbon yang lebih tinggi secara alami.
KOMPAS/AGUS SUSANTO

Foto udara hutan mangrove Jembatan Cinta di Kampung Paljaya, Desa Segara Jaya, Kecamatan Tarumajaya, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Rabu (10/5/2023). Mangrove dianggap sebagai karbon biru karena memiliki potensi dalam penyerapan jumlah karbon yang lebih tinggi secara alami.

JAKARTA, KOMPAS — Ekosistem karbon biru berupa mangrove dan padang lamun memiliki potensi yang sangat besar dalam upaya mitigasi perubahan iklim di sektor kelautan dan perikanan. Melalui kerja sama dengan Badan Pembangunan Perancis, pengelolaan ekosistem karbon biru akan diintegrasikan dengan kebijakan perubahan iklim nasional.

Hal tersebut mengemuka dalam acara bertajuk ”Integrasi Karbon Biru dalam Kebijakan Perubahan Iklim di Indonesia” di Jakarta, Senin (29/5/2023). Acara ini sekaligus menjadi peresmian dan sosialisasi terkait dengan pelaksanaan proyek karbon biru antara Kementerian Perencanaan dan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) dan Dana Perwalian Perubahan Iklim Indonesia(ICCTF) bersama Badan Pembangunan Perancis (AFD)

Editor:
ICHWAN SUSANTO
Bagikan