logo Kompas.id
β€Ί
Humanioraβ€ΊMemaknai Gotong Royong ASEAN...
Iklan

Memaknai Gotong Royong ASEAN lewat Tradisi Gebogan

Perjalanan lebih dari setengah abad menguji kematangan ASEAN dalam mengatasi sederet persoalan. Gotong royong menjadi pijakan bersama menghadirkan berbagai terobosan yang menguatkan kerja sama di kawasan Asia Tenggara.

Oleh
TATANG MULYANA SINAGA
Β· 1 menit baca
Sejumlah delegasi pilar sosial budaya negara-negara Asia Tenggara menyusun gebogan di Taman Budaya Garuda Wisnu Kencana (GWK), Bali, Senin (8/5/2023). Sebelumnya, para delegasi mengikuti sidang ASEAN Socio Cultural Community (ASCC) yang menjadi rangakaian kegiatan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT)ke-42 ASEAN.
KOMPAS/TATANG MULYANA SINAGA

Sejumlah delegasi pilar sosial budaya negara-negara Asia Tenggara menyusun gebogan di Taman Budaya Garuda Wisnu Kencana (GWK), Bali, Senin (8/5/2023). Sebelumnya, para delegasi mengikuti sidang ASEAN Socio Cultural Community (ASCC) yang menjadi rangakaian kegiatan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT)ke-42 ASEAN.

Kurang dari tiga jam, sidang ASEAN Socio Cultural Community (ASCC) di Nusa Dua, Bali, rampung digelar, Senin (8/5/2023). Para delegasi pertemuan pilar sosial budaya di kawasan Asia Tenggara itu bertolak menuju Taman Budaya Garuda Wisnu Kencana atau GWK.

Di sana para delegasi diajak menyusun gebogan, persembahan atau sesaji tradisi umat Hindu di Bali. Mereka bekerja sama merangkai aneka buah-buahan, seperti pisang, jeruk, apel, dan salak yang disusun secara bertingkat.

Editor:
ADHITYA RAMADHAN
Bagikan