logo Kompas.id
β€Ί
Humanioraβ€ΊEdukasi sejak Dini Antisipasi ...
Iklan

Edukasi sejak Dini Antisipasi Kebakaran Hutan dan Lahan

Berdasarkan laporan UNEP tahun 2022, pada 2030, peningkatan akibat perubahan iklim dengan potensi kebakaran ekstrem hingga 14 persen. Pada 2050 diprediksi meningkat 30 persen serta naik menjadi 50 persen pada 2100.

Oleh
NASRUN KATINGKA
Β· 1 menit baca
Hutan pinus yang berada di perbukitan Danau Toba, Desa Boho, Kecamatan Sianjur Mulamula, Kabupaten Samosir, Sumatera Utara, terbakar pada Selasa (7/8/2018). Akhir bulan lalu, api juga melahap hutan pinus seluas 50 hektar di perbukitan Danau Toba di Kecamatan Balige, Kabupaten Toba Samosir, Sumatera Utara.
KOMPAS/WAWAN H PRABOWO

Hutan pinus yang berada di perbukitan Danau Toba, Desa Boho, Kecamatan Sianjur Mulamula, Kabupaten Samosir, Sumatera Utara, terbakar pada Selasa (7/8/2018). Akhir bulan lalu, api juga melahap hutan pinus seluas 50 hektar di perbukitan Danau Toba di Kecamatan Balige, Kabupaten Toba Samosir, Sumatera Utara.

BOGOR, KOMPAS β€” Perubahan iklim berpotensi mengakibatkan kebakaran hutan dan lahan di berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia, lebih sering. Negara-negara dengan potensi karhutla yang tinggi dituntut bersiap menghadapi ancaman tersebut. Upaya mitigasi dini dan edukasi kepada masyarakat, petugas, dan lembaga terkait perlu lebih dimasifkan.

Berdasarkan laporan tahun 2022 dari Program Lingkungan PBB (UNEP), pada 2030, peningkatan akibat perubahan iklim dengan potensi kebakaran ekstrem meningkat hingga 14 persen. Angka tersebut diprediksi kembali meningkat hingga 30 persen pada akhir 2050 dan 50 persen pada akhir abad ini.

Editor:
ICHWAN SUSANTO
Bagikan