logo Kompas.id
β€Ί
Humanioraβ€ΊTradisi Lisan Simpan Memori...
Iklan

Tradisi Lisan Simpan Memori Kolektif Masyarakat

Tradisi lisan memuat unsur kebudayaan dan sejarah. Produk tradisi lisan, seperti cerita rakyat, pantun, hingga mitos, dapat ditelaah sebagai salah satu sumber penelitian sejarah.

Oleh
SEKAR GANDHAWANGI
Β· 1 menit baca
Sosok perempuan Jawa pada masa lampau ditampilkan dalam pameran Jayengtilam di Museum Sonobudoyo, Yogyakarta, Senin (23/11/2020). Pameran ini digelar untuk mengangkat kembali kejayaan tradisi lisan yang hidup di masyarakat. Pameran temporer ini berlangsung hingga 30 Desember 2020.
KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO (DRA)

Sosok perempuan Jawa pada masa lampau ditampilkan dalam pameran Jayengtilam di Museum Sonobudoyo, Yogyakarta, Senin (23/11/2020). Pameran ini digelar untuk mengangkat kembali kejayaan tradisi lisan yang hidup di masyarakat. Pameran temporer ini berlangsung hingga 30 Desember 2020.

JAKARTA, KOMPAS β€” Produk tradisi lisan, seperti cerita rakyat, mitos, dan nyanyian, tidak hanya memuat kebudayaan, tetapi juga sejarah dan memori kolektif masyarakat suatu daerah. Produk tradisi lisan pun dipertimbangkan sebagai salah satu sumber sejarah yang patut diteliti.

Menurut Kepala Pusat Riset Manuskrip, Literatur, dan Tradisi Lisan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Sastri Sunarti, sumber sejarah tidak terbatas pada bangunan, artefak, relief, dan dokumen tertulis saja. Sumber lisan juga dapat dijadikan referensi penelitian sejarah.

Editor:
EVY RACHMAWATI
Bagikan