Arsip Kartini Didaftarkan sebagai Ingatan Kolektif Dunia UNESCO
Indonesia dan Belanda bekerja sama untuk mendaftarkan arsip-arsip RA Kartini sebagai ”Memory of the World” atau Ingatan Kolektif Dunia ke UNESCO. Kartini dianggap berperan besar dalam perjuangan kesetaraan jender.
JAKARTA, KOMPAS — Arsip-arsip Raden Ajeng Kartini yang memuat sejarah perjuangan kesetaraan jender di Indonesia akan didaftarkan sebagai Memory of the World (MOW) atau Ingatan Kolektif Dunia. Arsip didaftarkan ke Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa atau UNESCO atas kerja sama pihak Indonesia dengan Belanda.
Kerja sama ini dilakukan Indonesia melalui Arsip Nasional RI (ANRI), serta Belanda melalui Arsip Nasional Belanda dan Perpustakaan Universitas Leiden. Kedua negara setuju untuk mendaftarkan arsip Kartini ke UNESCO secara bersama (joint nomination).