logo Kompas.id
HumanioraCerita Asmara ”Sugar Daddy”
Iklan

Cerita Asmara ”Sugar Daddy”

Sebagian lelaki paruh baya ingin tetap dominan dan menjadi hero. Di sisi lain, sebagian perempuan muda ingin mendapat uang dengan gampang. Pertemuan kedua kebutuhan itu melahirkan relasi gula yang eksis hingga kini.

Oleh
MUCHAMAD ZAID WAHYUDI
· 1 menit baca
Pengunjung saling berbincang saat berada di kafe bilangan Kemang, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Kamis (3/9/2020) malam.
ADITYA DIVERANTA

Pengunjung saling berbincang saat berada di kafe bilangan Kemang, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Kamis (3/9/2020) malam.

Saat memasuki usia paruh baya, ketika ekonomi dan keluarga sudah mapan serta anak-anak semakin mandiri, laki-laki tetap menginginkan keintiman yang dalam dengan istrinya. Dia tetap ingin bisa saling bermanja dengan sang istri selayaknya ketika masih pacaran, memiliki hubungan suami-istri yang menggebu seperti saat baru menikah, atau sekadar ingin menunjukkan ego kelelakiannya.

Nyatanya, tak semua laki-laki mendapatkan semua kebutuhannya itu dari pasangannya. Akibatnya, sebagian dari mereka mencari pelampiasan di luar dengan mengembangkan relasi gula atau sugar arrangement dengan mencari pasangan lawan jenis yang berumur jauh lebih muda. Baginya, tak masalah harus keluar uang untuk menghidupi pasangan mudanya sepanjang kebutuhannya terpenuhi.

Editor:
ALOYSIUS BUDI KURNIAWAN
Bagikan