Peran Perempuan di Sektor Energi Masih Dipandang Sebelah Mata
Pandangan stereotip bahwa sektor energi adalah pekerjaan laki-laki membuat perempuan dipandang sebelah mata ketika bekerja di sektor energi. Padahal, potensi perempuan dalam mewujudkan energi terbarukan sangat besar.
JAKARTA, KOMPAS β Keterlibatan perempuan dalam sektor energi hanya 32 persen dibandingkan dengan laki-laki. Mereka masih dipandang sebelah mata karena pandangan stereotip bahwa sektor energi adalah pekerjaan laki-laki. Padahal, potensi perempuan untuk terlibat mewujudkan transisi energi terbarukan menuju target nol emisi 2060 sangat besar.
Hal itu tercatat dalam temuan The International Renewable Energy Agency (IRENA) tahun 2019 yang menunjukkan pekerjaan sektor energi masih didominasi laki-laki yang mencapai 68 persen. Bahkan, 32 persen perempuan itu pun lebih banyak ditempatkan pada bagian administratif, seperti sekretaris, bukan posisi strategis di sektor energi.